Dementia merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran. Gangguan hanya terjadi pada inteligensia, daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, orientasi dan konsentrasi.
Sedangkan Parkinson merupakan penyakit degeneratif yang ditandai dengan adanya tremor atau gerakan tubuh yang tidak terkontrol, seperti gemetaran, juga kekakuan otot. Dalam kasus tertentu disebabkan oleh toksin, kepala terluka dan obat-obatan.
Menurut penelitian, orang yang suka menendang dan memukul saat tidur lebih mungkin mengembangkan dementia dan penyakit Parkinson. Dari kebiasaan tidur ini, dapat diprediksi adanya dementia dan Parkinson, bahkan 50 tahun sebelum penyakit tersebut didiagnosa.
Peneliti telah menemukan hubungan antara orang dengan perilaku tidur REM (rapid eye movement) dan kondisi otak beberapa tahun kemudian.
Tidur REM adalah tahap ketika orang biasanya bermimpi. Kebanyakan orang menjadi 'lumpuh' selama fase tidur ini, karena otak menutup otot.
Tetapi jika orang mengalami gangguan tidur REM, maka tidurnya sering bergerak bahkan dengan gerakan kekerasan. Biasanya orang dengan gangguan tidur REM ini sering memukul pasangan tidurnya atau jatuh dari tempat tidur.
Dari penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal medis Neurology, ada bukti bahwa gangguan tidur tertentu dapat menjadi alat prediksi adanya penyakit otak. Hal ini memungkinkan dokter untuk melakukan diagnosis jauh sebelum penyakit tersebut terjadi.
"Temuan kami menunjukkan bahwa pada beberapa pasien, kondisi ini memiliki rentang yang sangat panjang dari aktivitas di otak dan juga mungkin memiliki jangka waktu yang lama sebelum gejala lain terlihat," ujar Dr Bradley Boeve, penulis stud dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, seperti dilansir dari Dailymail, Kamis (29/7/2010).
Dengan menggunakan catatan dari Mayo Clinic, peneliti mengidentifikasi 27 orang dengan gangguan tidur REM setidaknya 15 tahun sebelum dirinya mengalami penyakit Parkinson, dementia atau atrofi multi sistem (gangguan otak mirip Parkinson).
Hasilnya, diperoleh bahwa rentang waktu antara dimulainya gejala gangguan tidur dan penyakit otak berkisar sampai 50 tahun, dengan rentang rata-rata 25 tahun.
"Kami belum memahami mengapa korelasi ini ada. Karena ukuran sampel penelitian ini masih kecil, maka dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut," ungkap Ruth Sutherland, chief executive dari Alzheimer's Society.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar